Artikel :
Judul:
Makalah Pendidikan Metode Kesehatan
Metode pendidikan individual.
Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yg bersifat individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yg telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Bentuk pendekatan antara lain:
Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yg dihadapi oleh klien dapat dikorek, dan dibantu penyelesaiannya.
Interview (wawancara)
Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yg sudah atau yg akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yg kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yg lebih mendalam lagi.
Metode pendidikan massa (public)
Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yg ditujukan kepada masyarakat yg sifatnya massa atau public, maka cara yg paling tepat adalah pendekatan massa. Tanpa membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social, tingkat pendidikan dan sebagainya.
Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya mengguanakan atau melalui media massa. Beberapa contoh metode antara lain ceramah umum (public spesking), pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik tv maupun radio, simulasi, tulisan-tulisan di majalah atau Koran dan bill board yg di pasang di pnggir jalan, spanduk poster dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2005)
Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih pendidikan kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yg besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
Kelompok besar: penyuluhan lebih dari 15 orang, dengan metode antara lain (a) Ceramah: metode yg baik untuk sasaran yg berpendidikan tinggi maupun rendah. (b) Seminar : metode ini sangat cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah keatas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli dari beberapa ahli tentang suatu topik yg dianggap penting dan biasanya dianggap hangat dmasyarakat.
Kelompok kecil: apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yg cocok yaitu diskusi kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow balling), kelompok kecil-kecil (bruzz group), role play (memainkan peranan) dan permainan simulasi (simulation game)
Penggunaan alat bantu atau media
Media pendidikan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan, alat-alat yg digunakan oleh pendidik dalm menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Disebut media pendidikan kesehatan karena alat- alat tersebut merupakan saluran (channel) untuk menyampaikan informasi kesehatan dan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat dan klien (Notoatmodjo, 2003).
Salah satu tujuan menggunakan alat bantu yaitu menimbulkan minat, mencapai sasaran yg banyak, merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yg diterima kepada orang lain, untuk mempermudah penyampaian, penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan, mendorong keinginan orang untuk mengetahui dan menegakkan pengertian yg diperoleh (Notoatmodjo, 2003).
Menurut para ahli, indera indra yg paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh disalurkan melalui mata. Sedangkan 13% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan (Notoatmodjo, 2003).
Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu pendidikan (alat peraga), antara lain:
Alat bantu melihat (visual aids) yg berguna dalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan)pada waktu terjadinya pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk.
Alat yg diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip dan sebagainya.
Alat-alat yg tidak diproyeksikan:
a. Dua dimensi, gambar peta, bagan dan sebagainya.
b.Tiga dimensi, misalnya bola dunia, boneka dan sebagainya.
Alat-alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat dapat membantu untuk menstimulasikan indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan/pengajaran. Misalnya : piring hitam, radio, pita suara dan sebagainya.
Alat bantu lihat-dengar, seperti televise dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA) (Notoatmodjo, 2003)
Demikianlah Artikel
Sekian makalah atau artikel
, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan makalah/artikel kali ini.